TAHUKAH ANDA (semua tentang medan)

Share:

Ini adalah kumpulan catatan dalam rubrik "TAHUKAH ANDA" yang terbit setiap hari di Harian Global. Catatan ini berisikan tentang seluruh informasi tentang Kota Medan kini ataupun sejarah Medan tempo doeloe. Sumber data diambil dari berbagai refrensi. Kiranya informasi ini bermanfaat untuk menambah database anda tentang Kota Medan. Kami juga menerima masukan jika anda memiliki data terkait Kota Medan dan sekitarnya.




*3 Agustus 2009*

Kota Medan dalam satu periode (2005-2010) dipimpin tiga walikota sekaligus.
Pertama adalah Abdillah. Jabatannya dinonaktifkan pada awal tahun 2008 setelah terbukti korupsi dana pengadaan mobil pemadam kebakaran. Kedua Afifuddin. Menjadi pejabat sementara Walikota Medan hingga masa pensiunnya berakhir 22 Juli 2009. Ketiga Rahudman Harahap. Diangkat menjadi Pjs Walikota Medan pada 22 Juli 2009 hingga akhir masa periodenya 22 Juli 2010.

4 Agustus 2009

Data Pusat Studi Pendidikan Kependududan Lingkungan Hidup Universitas Negeri Medan (PUSDIP-KLH Unimed) menyebutkan,penduduk Medan (2.679.720 jiwa) menghasilkan sampah 1.300 ton per hari. Jadi rata-rata per orang menyumbang 0,2 kilogram sampah per harinya.


5 Agustus 2009
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan. Lokasinya di Jalan Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921. Gereja ini masih digunkan oleh umat Kristiani untuk kebaktian pada hari Minggu dan hari lainnya seperti upacara pernikahan, Misa Natal dan sebagainya. Gereja ini dapat menampung sekitar 500 umat Kristiani untuk mendengarkan kotbah Pendeta.

6 Agustus 2009

Walikota Medan pertama berkewarganegaraan Belanda bernama Baron Daniel Mackay. Dia diangkat menjadi Walikota (saat itu masih bernama Kotapraja) tanggal 1 April 1918.

7 Agustus 2009
Merujuk pada keragaman ras penduduknya, Medan adalah sebuah cermin kota internasional. Jadi tak berlebihan kalau Medan dijuluki sebagai The Real Truly City of Asia. Malaysia juga begitu. Di negara serumpun kita itu juga ada etnis Melayu, India, Arab dan China. Bedanya, Malaysia adalah sebuah negara. Sedangkan Kota Medan cuma sebuah perkampungan besar.


8 Agustus 2009
Taman Buaya Asam Kumbang berdiri sejak tahun 1959. Letaknya berada di Jalan Bunga Raya 2 no 54, Kecamatan Medan Sunggal, Medan. Di awal berdiri, pemiliknya yang bernama Lo Tan Mok baru memiliki 12 ekor buaya. Kini taman seluas 2 hektar ini telah mengoleksi sekitar 2.800 ekor buaya.

8 Agustus 2009

Pada tahun 1998, dari 4 hingga 7 Mei, Medan dilanda kerusuhan besar yang menjadi titik awal kerusuhan-kerusuhan besar di Indonesia, termasuk Peristiwa Mei 1998 di Jakarta seminggu kemudian. Dalam kerusuhan yang terkait dengan gerakan "Reformasi" ini, terjadi pembakaran, perusakan, maupun penjarahan yang tidak dapat dihentikan aparat keamanan.

9 Agustus 2009

>> Pahlawan nasional Sisingamangaraja XII merupakan orang Batak pertama yang menulis surat dengan menggunakan kertas ditambah cap atau stempel khusus. Beliau juga sebagai tokoh penting yang meminta kepada para “Belanda Hitam” atau orang pribumi yang jadi tentara Belanda untuk menembakkan senjatanya kepada tuannya sendiri sebagai bentuk pemberontakan untuk membela bangsanya sendiri.

>> Kota Medan berdiri bukan dari penjajahan, tetapi dari investasi di bidang perkebunan oleh orang-orang Eropa dari berbagai negara. Kelak, Belanda memindahkan pusat pemerintahan Sumatera dari Riau ke Medan karena melihat potensi ekonomi yang besar dari kota Medan. Ini terjadi sekitar tahun 1860. [Kepala Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Ichwan Azhari]

10 Agustus 2009

Menurut catatan sejarah, Masjid Al-Osmani atau lebih dikenal dengan sebutan “Masjid Labuhan” merupakan pusat dakwah dan kegiatan sosial umat Islam di Labuhan Deli. Masjid ini didirikan oleh Sultan Ali Osman pada tahun 1854 dengan menggunakan konstruksi kayu.

Pada masa Sultan Ma’moen Al-Rashid Perkasa Alamsyah, yaitu sekitar tahun 1870–1872, bangunan masjid direnovasi dengan konstruksi semen. Pada tahun 1927, masjid ini kembali direnovasi oleh De Deli Maatscappij, sebuah perusahaan kongsi antara Kerajaan Deli dan Belanda. Renovasi berikutnya dilakukan pada tahun 1966 oleh Walikota Medan.


11 Agustus 2009

John Anderson adalah orang Eropa pertama (Inggris) yang mengunjungi Deli pada tahun 1823. Dalam bukunya bernama “Mission to the Eastcoast of Sumatera”, edisi Edinburg tahun 1826, Medan masih merupakan satu kampung kecil yang berpenduduk sekitar 200 orang.

12 Agustus 2009
Pada tahun 1883, Medan telah menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial Belanda membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.

19 Agustus 2009
Balaikota Medan yang terletak di depan Lapangan Merdeka sering disebut sebagai titik nol Kota Medan. Letaknya yang tepat di jantung Kota Medan menjadikannya sebagai landmark kota ini.
Tapak tanah tempat berdirinya Balaikota Medan sekarang, merupakan lahan hutan yang dibuka pertama kalinya oleh Guru Patimpus, 1 Juli 1590 yang dikenal sebagai areal “Kampung Medan”.

20 Agustus 2009

Medan pertama kali ditempati oleh orang-orang Suku Batak Karo. Hanya setelah penguasa Aceh, Sultan Iskandar Muda, mengirimkan panglimanya, Gocah Pahlawan Bergelar Laksamana Khoja Bintan untuk menjadi wakil Kerajaan Aceh di Tanah Deli, barulah Kerajaan Deli mulai berkembang.

Perkembangan ini ikut mendorong pertumbuhan dari segi penduduk maupun kebudayaan Medan. Di masa pemerintahan Sultan Deli kedua, Tuanku Panglima Parunggit (memerintah dari 1669-1698), terjadi sebuah perang kavaleri di Medan. Sejak saat itu, Medan menjadi pembayar upeti kepada Sultan Deli.

21 Agustus 2009

Keberadaan sebuah istana di tanah Melayu selain menunjukkan kemapanan sistem pemerintahan, juga kematangan tradisi dan budaya masyarakat yang dihasilkan dari dialektika panjang dengan budaya-budaya luar. Istana Maimoon yang terletak di Jalan Brigjen Katamso No 55, Medan, Sumatera Utara, membuktikan fakta di atas.

22 Agustus 2009

Masa pendudukan Belanda di Tanah Deli berakhir pada 1942, ketika bala tentara Jepang mendarat di Tanjung Tiram, Asahan. Di masa pendudukan Jepang, perekonomian rakyat Deli menjadi karatmarut. Masa keemasan Deli pun berakhir, hingga kemudian berkembang lagi di masa kemerdekaan. Tetapi, kemasyuran tembakau Deli yang wangi yang sempat merajai pusat lelang tembakau dunia di Bremen, Jerman, kini tak terdengar lagi.

24 Agustus 2009

Tradisi pergantian Raja Deli masih terus dilaksanakan di Istana Maimoon Medan. Sebanyak 12 orang raja telah memimpin kerajaan ini sejak berdirinya pada abad 16.

Saat ini yang menduduki tahta adalah Raja Deli XIII bernama Sultan Mahmud Arfa Lamanjiji Perkasa Alam Syah. Ia diangkat menjadi sultan pada usia 8 tahun untuk menggantikan ayahnya, Tengku Otteman Mahmud Perkasa Alam yang tewas dalam kecelakaan pesawat pada tahun 2008 lalu.
Upacara pergantian raja ini memang kurang mendapat perhatian warga, namun tetap lestari hingga kini.

25 Agustus 2009

Sebelum 1975, Kota Medan merayakan hari ulang tahunnya setiap 1 April. Penetapan hari ulang tahun itu didasarkan pada penetapan kota Medan sebagai Gemeenteraad (dewankota) pada 1 April 1909. Jika hari ulang tahun itu tidak diubah pada 1975, pada 1 April 2009 lalu merupakan hari ulang tahun satu abad Kota Medan.

26 Agustus 2009
Tiga tahun berturut-turut predikat Kota Adipura lepas dari Medan (2006, 2007,2008). Bahkan Kota Medan sempat dijuluki sebagai kota terjorok dan menduduki posisi akhir dari 14 kota metropolitan di Indonesia. Persoalan sampah dan drainase menjadi faktor utama hilangnya penghargaan bergengsi untuk kota terbersih itu.

27 Agustus 2009
Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera.


27 Agustus 2009
Pada zamannya, pendiri Kota Medan, Guru Patimpus merupakan tergolong orang yang berfikiran maju. Hal ini terbukti dengan menyuruh anaknya berguru (menuntut ilmu) membaca Alqur’an kepada Datuk Kota Bangun dan kemudian memperdalam tentang agama Islam ke Aceh.

31 Agustus 2009
Cerita-cerita tentang kekuatan gaib memang tidak pernah sepi dari Istana Maimoon. Oleh Claude Levi-Strauss, cerita-cerita gaib tersebut dinamakan mitos. Seperti, di Istana Maimoon, ada cerita tentang Putri Hijau.

Pelajaran penting dari mitos-mitos itu tidak terletak pada benar atau tidaknya cerita tersebut, tetapi bagaimana ia bekerja di tengah masyarakatnya. Keberadaan mitos sangat penting, terutama untuk menjaga keharmonisan hidup karena mitos sarat dengan nilai-nilai yang mencegah masyarakat melakukan pelanggaran-pelanggaran sosial.


1 September 2009
Undang-undang No. 32 tahun 2004, terkait calon independen dalam pemilihan kepala daerah membuka peluang bagi warga Medan untuk maju menjadi walikota Medan 2010. Sampai hari ini setidaknya sudah terdapat sembilan nama yang disebut-sebut bakal maju untuk menjadi walikota Medan. Jika calon independen tersebut lolos sebagai walikota Medan, maka sejarah baru akan tercatat.


2 September 2009
>> Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar (265,10 Km 2 ) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil, tetapi dengan jumlah penduduk yang relatif besar.

>> Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan daerah Kabupaten Deliserdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia.

3 September 2009
Bagi masyarat suku Melayu yang tinggal di Kota Medan, nama makanan bubur pedas adalah makanan yang ditunggu-tunggu keberadaannya. Karena bubur ini hanya ada pada bulan Ramadan dan dibagikan secara gratis kepada warga untuk berbuka puasa di Masjid Al-Makshun atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Raya Medan.

Tradisi warisan berbuka puasa dengan bubur pedas ini telah dilakukan sejak masa Kesultanan Deli. Caranya, dengan membagikan bubur pedas kepada masyarakat di sekitar Masjid Raya dan Istana Maimoon yang letaknya berjarak 200 meter.


4 September 2009*
Menara air yang bernama Tirtanadi pernah menjadi landmark kota Medan. Menara ini merupakan peninggalan sejarah pemerintahan kolonial Belanda dengan Nomor Bangunan No. 3D-036 dan tahun penyelesaian 1908.

Alamat resmi Menara Air ini di JL.Sisingamangaraja No.1. Lokasinya pas di persimpangan jalan Sisingamangaraja, Jl. Pandu, Jl. Cirebon, dan Jl. Hj. Ani Idrus. Sekarang menara air ini sudah bukan landmark kota lagi karena mulai terhimpit bangunan tanpa cita rasa dan tanpa tertata di sekelilingnya.

5 September 2009
Pajak Ikan Lama, di Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat adalah pasar tertua yang usianya lebih dari 100 tahun. Menurut penelitian sejarawan Belanda, Dirk A Buiskool, kawasan itu termasuk situs sejarah. Bukan hanya lantaran usianya, tetapi juga nilai sejarahnya yang menarik.

Pajak Ikan Lama itu dibuka tahun 1890 oleh konglomerat Medan keturunan Tionghoa, Cong A Fie, atas permintaan Pemerintah Belanda. Tempat itu, mulanya, menjadi pusat perdagangan ikan, sayur-mayur, dan aneka daging.

Tapi pasar itu berangsur-angsur beralih fungsi setelah pada 1933, Pemerintah Belanda membangun pasar yang lebih besar dan modern. Pasar yang kini dikenal orang sebagai Pusat Pasar Medan itu berada sekitar satu kilometer dari Pajak Ikan.

7 September 2009
Jacob Nienhuys, Van der Falk, dan Elliot, pedagang tembakau asal Belanda memelopori pembukaan kebun tembakau di Tanah Deli (Medan). Nienhuys yang sebelumnya berbisnis tembakau di Jawa, pindah ke Deli diajak seorang Arab Surabaya bernama Said Abdullah Bilsagih, Saudara Ipar Sultan Deli, Mahmud Perkasa Alam Deli.

Nienhuys pertama kali berkebun tembakau di tanah milik Sultan Deli seluas 4.000 Bahu di Tanjung Spassi, dekat Labuhan. Maret 1864, Nienhuys mengirim contoh tembakau hasil kebunnya ke Rotterdam, Belanda untuk diuji kualitasnya. Ternyata, daun tembakau itu dianggap berkualitas tinggi untuk bahan cerutu. Melambunglah nama Deli di Eropa sebagai penghasil bungkus cerutu terbaik.

8 September 2009
Medan adalah surga kuliner. Pengakuan ini tidak saja diberikan oleh warga Indonesia, melainkan juga di luar negeri. Keunikan masakan Medan karena adanya pemengaruhan dari kultur kuliner India dan Tionghoa terhadap kuliner Melayu yang kaya dan unik.

Bahkan seorang Bondan Winarno, setiap kali berkunjung ke Medan, hampir tidak pernah sarapan di hotel. Menurut Bondan, makanan ala Medan tidak akan ada matinya. Mengutip kata-kata Jenderal McArthur, terhadap kota ini, Bondan Winarno selalu berkata: I shall return!


9 September 2009
Pada tahun 1907 dibuka bank pertama di Medan, yaitu De Javasche Bank (kini Bank Indonesia).

10 September 2009
Pada tahun 1915, Medan secara resmi menjadi ibu kota provinsi Sumatra Utara, dan pada tahun 1918 resmi menjadi sebuah kotapraja.

11 September 2009
Duduk di warung kopi Apek (Warung Kopi Mieng Hao) di Jalan Hindu Nomor 37, Medan, kita seolah mendapat bukti bahwa Kota Medan adalah kota tua yang hidup karena dukungan etnis yang beraneka ragam.

Di warung itu etnis China, Jawa, Tamil, Nias, Mandailing, Toba, Karo, Simalungun, hingga Melayu dengan latar belakang agama beraneka ragam hidup rukun, duduk bersama, dan bercanda gembira.
Apalagi letaknya di kawasan bangunan tua Belanda di daerah Kesawan, tepatnya di pojok Jalan Hindu dan Jalan Perdana. Warung ini dibuka pertama kali sekitar tahun 1922 saat kawasan Kesawan masih dipenuhi kantor perkebunan Sumatera Timur.

12 September 2009
Banyak bangunan bersejarah di Medan dan sekitarnya tidak terlindungi. Pada 1998, Badan Warisan Sumatera (BWS) meminta kepada Pemerintah Kota Medan agar perlindungan bangunan bersejarah di Medan dan sekitarnya ditambah menjadi 100 bangunan. BWS kembali menyampaikan usulan jumlah bangunan bersejarah pada 2002. Saat itu BWS mengajukan usul 600 bangunan bersejarah di Medan dan sekitarnya masuk dalam daftar yang harus dilindungi.

14 September 2009
Dari data Ikatan Dokter Indonesai (IDI) Cabang Medan tahun 2008, ada 2.500 dokter yang melakukan praktik di Medan. Sekitar 400 dokter diantara belum memiliki izin praktik dari dinas Dinas Kesehatan Kota Medan.

Untuk tahun 2007 terdapat lima dokter yang sudah mendapat teguran karena tidak memiliki izin praktek. Sementara pada tahun 2006 terdapat sembilan kasus pengaduan masyarakat tentang malpraktek yang dilakukan dokter seperti pelanggaran kode etik.

16 September 2009
Dari 50 wakil rakyat yang diambil sumpahnya sebagai anggota DPRD Medan peridode 2009-2014, empat di antaranya berasal dari suku Tionghoa. Ini adalah pertama kalinya dalam perjalanan sejarah legislator Kota Medan.

Keempatnya adalah : Hasyim SE (Oei Kien Lim) partai PDI Perjuangan, Dra. Lily, MBA dan Janlie SE, Ak keduanya dari Partai Perjuangan Indonesia Baru (PPIB) serta A Hie SH (Partai Demokrat).

17 September 2009
Batas wilayah administratif Kota Medan dengan daerah di sekelilingnya tidak jelas. Ketidakjelasan ini terjadi mulai di tingkat kelurahan, kecamatan, sampai Pemerintah Kota Medan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), Medan menunjukkan, sejumlah wilayah di perbatasan Medan yang memiliki batas kabur di antaranya di kawasan Medan Tembung, Jalan Willem Iskandar, Medan Denai, dan Medan Belawan. Salah satu ekses buruknya sistem kewilayahan ini menyebabkan sejumlah kawasan pinggiran menjadi tertinggal.

18 September 2009
Prof Nelson Tansu, Ph.D adalah putra Medan yang prestasinya diakui dunia internasional. Pria yang dilahirkan 20 Oktober 1977, ini sudah meraih 11 penghargaan dan memiliki tiga hak paten atas penemuan risetnya. Pada usia 25 tahun, profesor di universitas ternama Amerika, Lehigh University, Pensilvania, telah berhasil meraih gelar PhD di University of Wisconsin, Madison, dan kemudian langsung mengajar mahasiswa S-3.

25 September 2009
15 Mei 2002, Gedung Mega Eltra di Jalan Brigjen Katamso Medan dihancurkan saat usianya telah mencapai 113 tahun. Bangunan ini tergolong unik sebab dibangun dengan memadukan arsitektur Eropa dan Tropis yang sangat dipengaruhi oleh gaya Art Deco tahun 1930-an.

Secara historis, nilai bangunan Mega Eltra tersebut sungguh tidak tergantikan. Hal itu dimungkinkan sebab bangunan ini merupakan sebuah bukti kejayaan Kota Medan pada masa lalu dalam bidang perdagangan internasional.

26 September 2009
Banyak siswa-siswi di Medan yang tidak mengenal dan merasa asing dengan sejarah kotanya. Padahal itu penting agar kelak bisa lebih mencintai dan melestarikan tempat bersejarah yang banyak terdapat di Medan. Fraksi Partai Keadilan Sosial (PKS) Kota Medan berencana mengusulkan ke Pemko agar memasukkan sejarah Kota Medan menjadi mata pelajaran tambahan di sekolah.

28 September 2009
>> 22 September 2008, Walikota Medan Abdillah, divonis 5 tahun penjara di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Abdillah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dengan Wakil Walikota Medan, Ramli, dalam pengadaan mobil pemadam kebakaran dan menyalahgunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2003-2006.

Menurut Majelis Hakim, Abdillah terbukti menganggap uang APBD sebagai milik pribadi dan digunakan untuk kepentingan istri, anak-anak, orang tua, dan orang lain. Dia menggunakan dana APBD sebesar Rp26,9 miliar selama 2002-2006. Pada 2003, Abdillah menggunakan dana sebesar Rp11,5 miliar, Rp9,4 miliar pada 2004, Rp3,4 miliar pada 2005, dan Rp1,4 miliar pada 2006 dari APBD Kota Medan.


29 September 2009
Jumlah persimpangan jalan di Kota Medan salahsatu terbanyak di Indonesia. Data dari Satuan Lalulintas Poltbes Medan (Satlantas Poltabes) mencatat ada lebih dari 2000-an persimpangan.
Dari jumlah tersebut sekitar 390 persimpangan diantaranya rawan kecelakaan. Sementara ketersediaan petugas yang menjaga setiap persimpangan sangat terbatas dimana jumlahnya hanya 230 personil saja. Kondisi inilah yang menyebabkan jalan Kota Medan mengalami kemacetan pada jam-jam tertentu. Selain infrastruktur dan traffic light yang sering padam akibat pemutusan listrik oleh PLN tentunya.

30 September 2009
Jalan Merak Jingga pernah menjadi surga bagi kolektor barang antik di Medan. Di kawasan yang dulu bernama Jalan Gudang ini terdapat tiga kios yang menjual barang antik. Tempatnya pun saling berdekatan. Di sini beragam benda-benda unik dan antik berusia ratusan tahun bisa Anda dapati. Mulai furniture, berjenis-jenis porselin, jam kuno, piano, uang kertas kuno, koin hingga sepeda antik. Sayang, keberadaan para pedagang ini kian terancam seiring dengan pasokan barang antik yang semakin sulit didapat.

=========
1 Oktober 2009
Bagi Anda yang hobi membaca, bisa mencari buku-buku tua di kawasan Lapangan Merdeka atau tepatnya di depan stasiun besar Kereta Api, Medan. Kawasan pasar buku ini merupakan pengganti pasar buku Titi Gantung yang dikenal sebagai surga para kolektor buku. Meski di kawasan itu kini lebih banyak menjual buku-buku sekolah, namun tidak jarang banyak yang menemukan buku yang selama ini dicari.

2 Oktober
Bahwa Kota Medan merupakan kota yang paling banyak urusan papan bunga ucapan selamat. Tak ada kota di Indonesia yang sedemikian heboh jika urusan papan bunga ini. Fenomena unik ini mulai muncul di Medan sekitar tahun 2000 dan kini semakin menjadi-jadi. (aulia andri)

3 Oktober
Bandara Polonia Medan pernah menjadi posko nasional penanggulangan bencana saat tsunami menerjang Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada Desember 2004. Pasca kejadian itu, Gubernur Sumut Rizal Nurdin, mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menjadi sentral penanganan bencana alam bersifat regional yang dilengkapi dengan alat pendukung transportasi udara. Dengan demikian penanganan atau penyaluran bantuan dapat segera dilakukan tanpa harus menunggu dari Jakarta.

5 Oktober 2009
Lagu berjudul “Anak Medan” pada tahun 2008 hingga pertengahan 2009 sempat menjadi lagu wajib masyarakat Medan dan sekitarnya, khususnya komunitas Batak. Lagu ini sering direquest di pesta pernikahan orang Batak saat memberi ulos, request di radio-radio, sampai menjadi perbincangan di kalangan tertentu. Bahkan ketika Presiden SBY berkampaye di Medan (Juni 2009), lagu “Anak Medan” sempat diperdengarkan.

Lagu “Anak Medan” sebenarnya telah dinyanyikan oleh Trio Axido pada tahun 1996 namun dipopulerkan kembali oleh Trio Lamtama. Di tangan trio Nixon Simanjuntak, Hady Rumapea, Dumanti (Bobby) Sirait inilah lagu ini langsung menyebar keseluruh pelosok Tapanuli, bahkan tidak dapat dibendung sampai ke pulau Jawa.

6 Oktober 2009
Bila Anda punya waktu lebih longgar di Medan, tak salah kalau menikmati nuansa dan sejarah monza (Mongonsidi Plaza ) Medan yang terkenal dekade 1980 hingga 1990-an. Sekalipun yang dijual pakaian-pakaian ‘second hand’ jelas tak bisa dijadikan alasan untuk menilai miring keberadaannya. Mungkin saja Anda dapat menemukan baju, tas sepatu berkualitas tanpa perlu mengeluarkan banyak uang.

Beberapa lokasi penjual monza yang bisa Anda kunjungi antara lain : Jalan Mongonsidi, Pasar Simpang Melati (favorit baru pemburu pakaian bekas), Jalan Pancing dan Perumnas Simalingkar, Medan.

*6 Oktober 2009*
5 September 2005, adalah masa berkabung masyarakat Medan dan Sumatera Utara. Gubernur Sumatera Utara, T Rizal Nurdin tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Polonia Medan.
Pesawat Boeing 737-200 Mandala Airlines 091 yang ditumpanginya gagal take off dari Bandara Polonia Medan dalam penerbangan menuju Jakarta.

Pesawat tersebut menerobos pagar bandara dan menabrak perumahan penduduk dan masyarakat di Jalan Jamin Ginting Medan. Dari 117 orang penumpang dan awak, hanya 17 yang selamat. Sementara 41 orang yang merupakan masyarakat sekitar dinyatakan tewas.




Catatan:
*tidak berhubungan dengan tanggal kejadian. tanggal yang tertera tersebut adalah tanggal penerbitan di Harian Global.

No comments